Ikan baronang terdiri atas beberapa spesies dengan daerah penyebaran yang sangat luas mulai dari Laut Tengah, Laut Merah, Samudra Hindia, Indo - Australia, Pasifik Barat sampai keperairan Jepang Selatan. Di Indonesia, penyebaran ikan baronang cukup luas, akan tetapi setiap spesies sangat terbatas.
Adapun persyaratan pemilihan lokasi budidaya ikan baronang dan lokasi yang cocok di laut meliputi :
a. Lokasi budidaya harus terlindungi dari pengaruh angin atau musim dan gelombang.
b. Kecepatan arus antara 20 - 40 Cm/detik.
c. Lokasi harus bebas dari pengaruh pencemaran atau polusi.
d. Lokasi juga harus bebas dari hama yang meliputi antara lain ikan-ikan besar dan buas, binatang yang selain potensial dapat mengganggu (predator).
e. Kualitas air yang baik untuk pertumbuhan ikan seperti : kadar garam berkisar 27 - 32 ppt, suhu air berkisar 28 - 32 oC, oksigen berkisar antara 7 - 8 ppm, nitrat 0,9 - 3,2 ppm dan fosfat 0,2 - 0,5 ppm.
Teknik Budidaya Ikan Baronang Meliputi
1. Sarana Produksi ; budidaya ikan baronang di laut dapat di lakukan dengan metoda Karamba Jaring Apung (KJA) yaitu wadah atau tempat budidaya ikan yang terbuat dari bahan jaring yang di gantungkan pada kerangka (rakit) di laut.
2. Desain Konstruksi Keramba Jaring Apung ; keramba jaring apung terdiri dari komponen rakit apung, kurungan, pelampung dan jangkar. Adapun cara pembuatan masing-masing komponen tersebut adalah sebagai berikut :
a. Rakit Apung ; pembuatan rakit apung di lakukan dengan terlebih dahulu membuat kerangka sesuai dengna ukuran yaitu 8 x 8 m. Kerangka ini berfungsi sebagai tempat peletakan kurungan yang berbentuk segiempat dan terbuat dari bahan bambu atau kayu. Setiap unit kerangka dapat terdiri dari 2 atau 4 kurungan tetapi secara ekonomi seriap unit di anjurkan sebanyak 4 buah kurungan. Kerangka di tempatkan di lokasi budidaya dengan di beri jangkar sebanyak 4 buah agar tetap pada tempatnya atau tidak terbawa arus.
b. Kurungan ; kurungan berfungsi sebagai wadah pemeliharaan ikan yang terbuat dari bahan polythilen (PE) D. 18 dengan lebar mata jaring antara 0,75 - 1". Bentuk kurungan di sesuaikan dengan bentuk kerangka rakit yaitu empat persegi dengan ukuran 3 x 3 x 3 m3. Jaring apung yang telah siap di buat di pasang pada kerangka rakit dengan cara megikat ke empat sudut bagian atas pada setiap sudut kerangka. Agar kerangka jaring apung tetap terbentuk bujur sangkar, maka pada sudut bagian bawah jaring di beri pemberat.
c. Pelampung ; untuk mengapungkan sarana budidaya termasuk rumah jaga di perlukan pelampung. Pelampung dapat berupa drum plastik volume 200 liter. Untuk menahan rakit di perlukan pelampung sebanyak 12 buah. Pelampung di ikat dengan tali polythilen (PE) yang bergaris tengah 0,8 - 1,0 cm.
d. Jangkar ; jangkar berfungsi untuk menahan sarana budidaya agar tidak bergeser dari tempatnya akibat pengaruh arus dan angin ataupun gelombang . Setiap inti keramba jaring apung di pergunakan jangkar 4 buah yang terbuat dari besi dengan berat 50 kg. Panjang tali jangkar biasanya 1,5 kali kedalaman perairan pada waktu pasang tinggi.
Benih Ikan Baronang
Benih yang di gunakan untuk budidaya perlu di perhatikan dan di seleksi benih yang betul-betul sehat. Sampai saat ini benih ikan baronang yang di gunakan dalam usaha budidaya berasal dari hasil penangkapan di alam. Benih ikan baronang sangat peka terhadap perubahan lingkungan seperti suhu dan salinitas, sehingga penanganannya perlu di jaga secara hati-hati.
Pakan Ikan Baronang
Salah satu faktor yang sangat penting menentukan pertumbuhan ikan baronang yang di pelihara adalah pakan . Pakan yang di berikan sebaiknya yang masih baru (pellet) dan segar (ikan rucah).
Masa Panen Ikan Baronang
Panen ikan Baronang di lakukan setelah masa pemeliharaan 4 - 6 bulan setelah penebaran. Panen dapat di lakukan dengan dua cara yaitu :
1. Panen Selektif, di lakukan dengan cara memanen ikan yang telah ikan yang telah berukuran tertentu tergantung kebutuhan pasar.
2. Panen Seluruhnya, di lakukan dengan cara memanen hasil budidaya sekaligus dengan cara menarik atau mengangkat sebagian jaring ke arah suatu sudut sehingga akan terkumpul.
Ikan baronang merupakan salah satu jenis ikan laut bernilai ekonomis penting yang banyak di temukan di perairan Indonesia. Ikan baronang bernilai gizi tinggi dan telah di budidayakan secara komersial di beberapa negara tropis.
Sekarang ini Kegiatan ikan baronang semakin di galakkan sejalan dengan bertambahnya permintaan ikan baronang, terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negri khususnya dalam melayani permintaan hotel-hotel dan restoran, maupun sebagai komoditas ekspor.
Adapun persyaratan pemilihan lokasi budidaya ikan baronang dan lokasi yang cocok di laut meliputi :
a. Lokasi budidaya harus terlindungi dari pengaruh angin atau musim dan gelombang.
b. Kecepatan arus antara 20 - 40 Cm/detik.
c. Lokasi harus bebas dari pengaruh pencemaran atau polusi.
d. Lokasi juga harus bebas dari hama yang meliputi antara lain ikan-ikan besar dan buas, binatang yang selain potensial dapat mengganggu (predator).
e. Kualitas air yang baik untuk pertumbuhan ikan seperti : kadar garam berkisar 27 - 32 ppt, suhu air berkisar 28 - 32 oC, oksigen berkisar antara 7 - 8 ppm, nitrat 0,9 - 3,2 ppm dan fosfat 0,2 - 0,5 ppm.
Teknik Budidaya Ikan Baronang Meliputi
1. Sarana Produksi ; budidaya ikan baronang di laut dapat di lakukan dengan metoda Karamba Jaring Apung (KJA) yaitu wadah atau tempat budidaya ikan yang terbuat dari bahan jaring yang di gantungkan pada kerangka (rakit) di laut.
2. Desain Konstruksi Keramba Jaring Apung ; keramba jaring apung terdiri dari komponen rakit apung, kurungan, pelampung dan jangkar. Adapun cara pembuatan masing-masing komponen tersebut adalah sebagai berikut :
a. Rakit Apung ; pembuatan rakit apung di lakukan dengan terlebih dahulu membuat kerangka sesuai dengna ukuran yaitu 8 x 8 m. Kerangka ini berfungsi sebagai tempat peletakan kurungan yang berbentuk segiempat dan terbuat dari bahan bambu atau kayu. Setiap unit kerangka dapat terdiri dari 2 atau 4 kurungan tetapi secara ekonomi seriap unit di anjurkan sebanyak 4 buah kurungan. Kerangka di tempatkan di lokasi budidaya dengan di beri jangkar sebanyak 4 buah agar tetap pada tempatnya atau tidak terbawa arus.
b. Kurungan ; kurungan berfungsi sebagai wadah pemeliharaan ikan yang terbuat dari bahan polythilen (PE) D. 18 dengan lebar mata jaring antara 0,75 - 1". Bentuk kurungan di sesuaikan dengan bentuk kerangka rakit yaitu empat persegi dengan ukuran 3 x 3 x 3 m3. Jaring apung yang telah siap di buat di pasang pada kerangka rakit dengan cara megikat ke empat sudut bagian atas pada setiap sudut kerangka. Agar kerangka jaring apung tetap terbentuk bujur sangkar, maka pada sudut bagian bawah jaring di beri pemberat.
c. Pelampung ; untuk mengapungkan sarana budidaya termasuk rumah jaga di perlukan pelampung. Pelampung dapat berupa drum plastik volume 200 liter. Untuk menahan rakit di perlukan pelampung sebanyak 12 buah. Pelampung di ikat dengan tali polythilen (PE) yang bergaris tengah 0,8 - 1,0 cm.
d. Jangkar ; jangkar berfungsi untuk menahan sarana budidaya agar tidak bergeser dari tempatnya akibat pengaruh arus dan angin ataupun gelombang . Setiap inti keramba jaring apung di pergunakan jangkar 4 buah yang terbuat dari besi dengan berat 50 kg. Panjang tali jangkar biasanya 1,5 kali kedalaman perairan pada waktu pasang tinggi.
Benih Ikan Baronang
Benih yang di gunakan untuk budidaya perlu di perhatikan dan di seleksi benih yang betul-betul sehat. Sampai saat ini benih ikan baronang yang di gunakan dalam usaha budidaya berasal dari hasil penangkapan di alam. Benih ikan baronang sangat peka terhadap perubahan lingkungan seperti suhu dan salinitas, sehingga penanganannya perlu di jaga secara hati-hati.
Pakan Ikan Baronang
Salah satu faktor yang sangat penting menentukan pertumbuhan ikan baronang yang di pelihara adalah pakan . Pakan yang di berikan sebaiknya yang masih baru (pellet) dan segar (ikan rucah).
Masa Panen Ikan Baronang
Panen ikan Baronang di lakukan setelah masa pemeliharaan 4 - 6 bulan setelah penebaran. Panen dapat di lakukan dengan dua cara yaitu :
1. Panen Selektif, di lakukan dengan cara memanen ikan yang telah ikan yang telah berukuran tertentu tergantung kebutuhan pasar.
2. Panen Seluruhnya, di lakukan dengan cara memanen hasil budidaya sekaligus dengan cara menarik atau mengangkat sebagian jaring ke arah suatu sudut sehingga akan terkumpul.
Ikan baronang merupakan salah satu jenis ikan laut bernilai ekonomis penting yang banyak di temukan di perairan Indonesia. Ikan baronang bernilai gizi tinggi dan telah di budidayakan secara komersial di beberapa negara tropis.
Sekarang ini Kegiatan ikan baronang semakin di galakkan sejalan dengan bertambahnya permintaan ikan baronang, terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negri khususnya dalam melayani permintaan hotel-hotel dan restoran, maupun sebagai komoditas ekspor.