Dec 7, 2015

TEKNIK BUDIDAYA IKAN KERAPU


Jenis Ikan Kerapu
Ikan Kerapu berdasarkan hasil penelitian di Indonesia terdapat 41 jenis. Penamaannya berbeda-beda disetiap daerah di Indonesia. Ada yang menyebut kerapu namun ada pula yang menyebutnya ikan Sunu, Lodi dan lain-lain. Sekarang ini jenis yang paling banyak di budayakan adalah jenis Kerapu Lumpur dan Kerapu Bebek.

Persyaratan Budidaya Pemilihan Lokasi
Salah satu faktor yang perlu di perhatikan untuk menunjang keberhasilan budidaya Ikan Kerapu di keramba jaring apung adalah pemilihan lokasi dan luas lahan Budidaya yang di kelola. Tidak semua pemilihan wilayah pantai cocok untuk budidaya Ikan Kerapu, oleh sebab itu penentuan lokasi harus memperhitungkan beberapa faktor penting. Pemilihan lokasi yang baik harus mempertimbangkan aspek fisika, kimia, dan biologi perairan yang cocok bagi Ikan Kerapu. Selain itu, juga perlu mempertimbangkan aspek efesiensi biaya operasional budidaya, sehingga pada pemilihan lokasi juga harus memperhatikan aspek kemudahan dalam mendapatkan benih, pakan, pemasaran, dan keamanan. Lokasi budidaya yang ideal harus memenuhi persyaratan dan memperhatikan kondisi dasar perairan, arus, pasang surut, sedimentasi, dan parameter kualitas air lainnya.

Dalam pemilihan lokasi budidaya, ada beberapa faktor yang perlu di perhatikan antara lain :
1. Perairan yang bebas dari gelombang laut yang besar dan angin kencang.
2. Kedalaman air dari dasar Kurungan pada saat surut terendah berkisar 2 - 5 meter atau lebih.
3. Kecepatan arus tidak kencang yakni berkisar 20 sampai 40 cm/detik.
4. Salinitas berkisar 15 - 30 ppt, suhu air berkisar 28 - 30 oC, kandungan oksigen terlarut 5 - 8 ppm, pH 7,5 - 9,0, anomiak dan nitrit <0 data-blogger-escaped-br="" data-blogger-escaped-ppm.="">

Teknik Dan Sarana Budidaya
1. Kerangka atau Rakit
Kerangka atau rakit merupakan bagian dari keramba yang berfungsi sebagai tempat untuk menempatkan kurungan (jaring) dapat terbuat dari bambu, kayu atau pipa besi. Jika menggunakan besi sebaiknya bahan tersebut terlebih dahulu di cat anti karat. Pemilihan bahan pembuat Kerangka atau rakit ini tergantung pada ketersediaan bahan di lokasi dan biaya. Bentuk dan ukuran kerangka rakit bervariasi bergantung pada ukuran jaring yang digunakan. Sebuah rakit biasanya terdiri dari empat buah kurungan (jaring).

2. Pelampung

Pelampung berfungsi untuk mengapungkan keseluruhan sarana budidaya. Bahan pelampung dapat terbuat dari drum plastik, drum besi, atau pelampung stylofoam. Ukuran dan jumlah pelampung yang di gunakan di sesuaikan dengan besarnya beban dan daya apung pelampung. Sebuah rakit bambu yang terdiri dari atas empat buah kurungan apung (3 x 3 x 3 m) di perlukan pelampung drum plastik atau besi volume 200 liter sebanyak 9 buah. Pelampung di ikat pada rakit dengan tali polythylene (PE) yang bergaris tengah 0.8 - 1,0 cm.

3. Kurungan (Jaring)

Kurungan tempat memelihara ikan terbuat dari bahan polythylene (PE). Pemilihan bahan-bahan ini di dasarkan atas daya tahannya terhadap pengaruh lingkungan dan harganya relatif murah jika di bandingkan dengan bahan-bahan yang lain.
Bentuk dan ukuran kurungan ini bervariasi dan sangat di pengaruhi oleh jenis ikan yang di budidayakan, ukuran ikan, kedalaman perairan dan faktor kemudahan dalam pengelolaannya. Lebar mata jaring atau kurungan di sesuaikan dengan ukuran ikan yang di budidayakan, misalnya untuk ikan panjang kurang dari 10 cm lebar mata di gunakan adalah 8 mm (5/6 inchi), panjang ikan 10-15 cm lebar mata yang di gunakan 25 mm (1 inchi) dan lebar mata dengan panjang 15-40 cm atau lebih adalah 25-50 mm (1-2 inchi).
Pemasangan kurungan pada rakit di lakukan dengan cara mengikatkan ujung tali ris atas pada sudut rakit. Untuk membuat kurungan membuka ke arah bawah di gunakan pemberat yang di ikatkan pada ke empat sudut tali ris bawah. Ke empat pemberat yang di ikatkan ke sudut-sudut bawah kemudian di ikatkan ke rakit untuk mempermudah pada waktu pengangkatan dan pergantian kurungan ataupun untuk pengontrolan iklan. Bagian atas kurungan sebaiknya di beri penutup dari banah jaring untuk mencegah lolosnya ikan atau mencegah predator (burung).
Perawatan jaring selama masa pemeliharaan mutlak di lakukan. Jaring yang kotor dapat menghambat pertukaran air dan oksigen sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan dapat menimbulkan penyakit pada ikan peliharaan.

4. Jangkar
Jangkar berfungsi untuk menahan keseluruhan sarana budidaya agar tetap pada tempatnya. Jangkar yang digunakan harus mampu menahan sarana budidaya dari pengaruh arus, angin dan gelombang. Jangkar dapat terbuat dari besi, karung berisi pasir, atau blok semen atau beton.
Pemakaian jenis dan jumlah jangkar bergantung kepada besarnya arus atau angin, kondisi dasar perairan, kedalaman air dan besarnya sarana budidaya. Jengkar dari blok semen atau beton di pandang lebih praktis untuk di gunakan karena relatif lebih murah dan tahan lama jika di bandingkan dengan jangkar besi. Tali pengikat jangkar dapat di gunakan tali polythylene (PE) dan panjangnya bergantung kepada kedalaman perairan. Pangjang tali jangkar biasanya 3 kali Kedalam perairan (pada waktu pasang tinggi).

Nilai Ekonomis Ikan Kerapu
Ikan Kerapu merupakan Salah satu jenis ikan laut bernilai ekonomis penting yang terdapat di perairan indonesia. Ikan kerapu bernilai gizi tinggi dan telah di budidayakan secara komersial di beberapa negara tropis. Rasa dagingnya yang lezat membuat ikan kerapu ini punya nilai jual yang tinggi di pasar dunia. Di Indonesia, dewasa ini kegiatan perikanan ikan kerapu semakin di galakkan sejalan dengan bertambahnya permintaan ikan kerapu, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negri khususnya dalam melayani permintaan hotel-hotel bertaraf internasional dan restoran, maupun sebagai komoditas ekspor yang akhir-akhir ini semakin besar permintaannya dalam bentuk hidup.
Pasaran utama ekspor ikan kerapu Indonesia adalah negara Singapura, Hongkong, Jepang, Taiwan, Malaysia, Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa. Ikan kerapu memang palign populer dan sangat di gemari masyarakat di banyak negara sebagai santapan, terutama di Hongkong dan Taiwan. Rasa dagingnya yang lezat Membuat ikan kerapu punya nilai jual tinggi di pasar dunia.
Harga ikan kerapu di pasar cukup baik, hal ini terlihat dari peningkatan harga jualnya. Sebagai ilustrasi, harga ikan kerapu pada tingkat pengumpul pada tahun 1994 berkisar Rp 10.000 sampai Rp 56.000/kg, bergantung pada jenis ikan kerapunya. Harga ikan kerapu di tingkat nelayan saat ini Rp 70.000/kg dalam keadaan hidup, bahkan untuk spesies tertentu yang lebih langka bisa di hargai Rp 315.000/kg. Bahkan harga kerapu hidup di Hongkong dan Singapura bisa mencapai U$100 per kg. Di antara ikan kerapu yang bisa di konsumsi, seperti kerapu macan, kerapu batik, dan kerapu lumpur, kerapu bebek harganya paling mahal, mencapai hingga Rp 350.000 per kg di pasar lokal.

Mengapa harus budidaya ikan kerapu?

Paling sedikitnya ada tiga alasan mengapa ikan kerapu perlu di kembangkan sebagai komoditas unggulan. Pertama, ikan kerau merupakan komoditi yang memiliki peluang ekspor yang sangat menarik yang selama ini belum di manfaatkan secara penuh. Kedua pertumbuhan bisnis ikan kerapu secara keseluruhan di harapkan akan membawa dampak peningkatan devisa negara dan kesejahteraan lapisan bawah masyarakat yang hidup dengan mata pencaharian bidang perikanan. Dan ketiga, modernisasi penangkapan dan budidaya ikan kerapu akan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan laut khususnya rusaknya trumbu karang.

No comments:

Post a Comment